Minggu, 04 Mei 2014

Contoh RAK Faktorial Penyelesaian dengan Excel dan SPSS


Nama  : Risdayanti
NIM   : 1205101050002
Skripsi : Hendra ( 0705101010040 )  program Studi agroteknologi  Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala,Darussalam Banda Aceh 2012















Langka selanjutnya membuat tabel Dua Arah yaitu seperti pada gambar berikut :









Cara penyelesaian dengan menggunakan program Excel sebagai berikut :

















Setelah mendapatkan hasil , maka kita masukan ke tabel ANOVA









Keterangan : untuk mendapatkan perlakuan yang kita amati berpengaruh Nyata, asangat nyata atau tidak nyata maka kita dapat menggunakan rumus ini ( lihat dengan teleti pada sel ke berapa dan kolom keberapa ) :
=IF(E29<G29;"tn";IF((E29<H29);"*";IF(E29>H29;"**")))
=IF(E31<G31;"tn";IF((E31<H31);"*";IF(E31>H31;"**")))
Untuk melihat apakah percobaan yang kita lakukan cocok untuk dilakukan uji lanjut atau tidak maka kita dapat melihat dari perbandingan antara Fhitung dengan Ftabel Jika :  Fhit<Ftab pada taraf 5 % maka berpengaruh Tidak Nyata
Fhit<Ftab pada taraf 1 % maka Berpengaruh Nyata
Fhit>Ftab pada taraf 1 % maka berpengaruh Sangat Nyata
Dan untuk menentekuan Uji apa yang seharusnya digunakan maka dapat dibuat hubungan nilai KK, yaitu
Ø  Jika KK besar, (minimal 10% pada kondisi homogen atau minimal 20% pada kondisi heterogen), Uji lanjutan yang sebaiknya digunakan adalah uji Duncan, karena uji ini dapat dikatakan yang paling teliti.
Ø  Jika KK sedang, (antra 5-10% pada kondisi homogen atau antara 10-20% pada kondisi heterogen), uji lanjutan yang sebaiknya dipakai adalah uji BNT (Beda Nyata Terkecil) karena uji ini dapat dikatakan juga berketelitian sedang.
Ø  Jika KK kecil, (maksimal 5% pada kondisi homogen atau maksimal 10% pada kondisi heterogen), Uji lanjutan yang sebaiknya dipakai adalah uji BNJ (Beda Nyata Jujur) karena uji ini tergolong kurang teliti (Hanafiah K.A,2012).

Berikut akan kita lakukan analisis dengan menggunakan program SPSS untuk Contoh RAK Non faktorial  yang telah dibahas sebelumnya.  Jika anda ingin memahami soal tersebut secara lebih jelas, anda dapat membacanya terlebih dahulu.
Pengimputan Data
VARIABLE VIEW
Tahap pertama yang dilakukan adalah proses pengimputan data.  Setelah mengaktifkan program SPSS.  Klik pada bagian Variable View yang ada pada sudut kanan bawah window.

Pada baris pertama kolom satu (1-1), isi dengan Blok, lalu beri label blok, pada kolom 1 baris 2 isi dengan Perlakuan_T, pada kolom 1 baris 3 isi dengan Perlakuan_P, dan kolom 1 baris 4 di isi dengan ulangan,  pengisian ulangan dapat tidak dilakukan, akan tetapi pengisian ini sangat membantu saat akan melakukan pemeriksaan data yang diinput.  Pada baris 5 kolom pertama (5-1) isi dengan nama variabel parameter ukur dalam hal ini, Tinggi tanaman.  Apabila parameter yang diukur lebih dari satu, anda cukup menambahkan nama variabel tersebut pada baris ke lima dan seterusnya.  Apabila penamaan variabel telah anda lakukan maka akan diperoleh tampilan sebagai berikut :



Perhatikan kolom Value.  Pada kolom ini akan dimaknai tiap-tiap nilai variabel Faktor yang akan dianalisis.  Klik value untuk  Blok.  Selanjutnya akan muncul window Value Label.  Pada value isi dengan angka "1" beri label Blok1 (artinya nilai 1 pada data view berarti perlakuan  yang pertama) lalu klik ADD.  Lakukan langkah yang sama unutk "2" Blok2  perlakuan ke dua dan seterusnya. Jika telah selesai Klik OK. Perhatikan Gambar dibawah.


Lakukan hal yang sama untuk Ulangan. Sehingga tampilan akhir pada variable view adalah sebagai berikut :




DATA VIEW


Klik Data View pada kiri bawah window.  Sekarang akan muncul Blok, Perlakuan_T, perlakuan_P, Ulangan dan Hasil. Isilah nilai pada kolom Blok 1,2,3 sebanyak 27 x,  perlakuan_T angka 0 sebanyak 9 x dan seterusnya sampai baris ke 25 dan Perlakuan_P 0 sebanyak 3, kemudian ulangan isi angka 1,2,3 sebanyak dengan ulangan. Selanjutnya pada nilai hasil , isi dengan hasil pengukuran untuk Blok1-T0P0- ulanagn 1 - 3.  Apabila semua kombinasi untuk Faktor  T0, P0 dengan ulangan 1 telah diinput maka akan diperoleh hasil seperti pada Gambar di bawah:













Apabila pengimputan data telah dilakukan, selanjutnya kita memasuki tahapan analisis data.  Sebelum melakukan analisis varians, sebaiknya terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan ASUMSI ANOVA, untuk keperluan tersebut dapat anda lihat pada artikel yang secara khusus membahas langkah-langkah pemeriksaan data.
Analisis Data
Klik Analuse > General Linier Model > Univariate.  Perhatikan Gambar dibawah :














Selanjutnya akan muncul window Univariate.  Masukkan  Perlakuan_T,  perlakuan_P dan ulangan pada kolom Fixed Factor(s): selanjutnya Tinggi tanaman pada kolom Dependent Variable. Untuk memasukkan variabel, cukup klik variabel yang sebelumnya berada pada kolom sebelah kiri, kemudian klik panah untuk memasukkan variable kedalam kolom yang diiknginkan.  Perhatikan gambar berikut :




Apabila pemasukan variabel telah dilakukan, selanjutnya Klik Model, klik custom kemudian klik panah untuk memasukkan univariate. Perhatikan Gambar di bawah.  Jika selesai, Klik Continue untuk melanjutkan.


















Untuk memperoleh hasil uji lanjut (Uji Berganda), Klik Post Hoc... setelah kembali pada window Univariate.  Pilih perlakuan kemudian tentukan jenis uji yang kita inginkan.  Pada contoh ini, kita pilih LSD, Tukey dan Duncan.  Perhatikan Gambar dibawah.  Apabila telah Selesai, Klik Continue unutk melanjutkan.






















Jenis dan macam uji yang dipilih tergantung pada tingkat ketelitian yang anda inginkan atau perbandingan berganda apa yang paling sesuai dengan penelitian anda.  

Apabila proses analisis telah selesai, langkah selanjutnya klik OK untuk mengeluarkan hasil (Output).








Contoh RAL Faktorial Penyelesaian dengan Excel dan SPSS

Nama : Risdayanti
NIM   :1205101050002
Skripsi : Nur Yusra (09101050012) program Studi agroteknologi  Fakultas Pertanian Universitas Syiah         Kuala,Darussalam Banda Aceh 2013

1.      PERHITUNGAN SECARA MANUAL

Pada tabel berikut merupakan contoh soal beserta penyelesaiannya yang dapat dilihat dan diikuti secara langsung dari tabel yang tertera berikut ini :

















Langka selanjutnya membuat tabel Dua Arah yaitu seperti pada gambar berikut :








Cara penyelesaian dengan menggunakan program Excel sebagai berikut :















Setelah mendapatkan hasil , maka kita masukan ke tabel ANOVA









Keterangan : untuk mendapatkan perlakuan yang kita amati berpengaruh Nyata, asangat nyata atau tidak nyata maka kita dapat menggunakan rumus ini ( lihat dengan teleti pada sel ke berapa dan kolom keberapa ) :
=IF(E34<G34;"tn";IF((E34<H34);"*";IF(E34>H34;"**";)))
=IF(E36<G36;"tn";IF((E36<H36);"*";IF(E36>H36;"**")))
Untuk melihat apakah percobaan yang kita lakukan cocok untuk dilakukan uji lanjut atau tidak maka kita dapat melihat dari perbandingan antara Fhitung dengan Ftabel Jika :  Fhit<Ftab pada taraf 5 % maka berpengaruh Tidak Nyata
Fhit<Ftab pada taraf 1 % maka Berpengaruh Nyata
Fhit>Ftab pada taraf 1 % maka berpengaruh Sangat Nyata
Dan untuk menentekuan Uji apa yang seharusnya digunakan maka dapat dibuat hubungan nilai KK, yaitu
Ø  Jika KK besar, (minimal 10% pada kondisi homogen atau minimal 20% pada kondisi heterogen), Uji lanjutan yang sebaiknya digunakan adalah uji Duncan, karena uji ini dapat dikatakan yang paling teliti.
Ø  Jika KK sedang, (antra 5-10% pada kondisi homogen atau antara 10-20% pada kondisi heterogen), uji lanjutan yang sebaiknya dipakai adalah uji BNT (Beda Nyata Terkecil) karena uji ini dapat dikatakan juga berketelitian sedang.
Ø  Jika KK kecil, (maksimal 5% pada kondisi homogen atau maksimal 10% pada kondisi heterogen), Uji lanjutan yang sebaiknya dipakai adalah uji BNJ (Beda Nyata Jujur) karena uji ini tergolong kurang teliti (Hanafiah K.A,2012).

Berikut akan kita lakukan analisis dengan menggunakan program SPSS untuk Contoh RAK Non faktorial  yang telah dibahas sebelumnya.  Jika anda ingin memahami soal tersebut secara lebih jelas, anda dapat membacanya terlebih dahulu.
Pengimputan Data
VARIABLE VIEW
Tahap pertama yang dilakukan adalah proses pengimputan data.  Setelah mengaktifkan program SPSS.  Klik pada bagian Variable View yang ada pada sudut kanan bawah window.

Pada baris pertama kolom satu (1-1), isi dengan Perlakuan_B, lalu beri label Asam, pada kolom 1 baris 2 isi dengan Perlakuan_K, pada kolom 1 baris 3 isi dengan ulangan,  pengisian ulangan dapat tidak dilakukan, akan tetapi pengisian ini sangat membantu saat akan melakukan pemeriksaan data yang diinput.  Pada baris 4 kolom pertama (4-1) isi dengan nama variabel parameter ukur dalam hal ini, Daya benih Kedelai.  Apabila parameter yang diukur lebih dari satu, anda cukup menambahkan nama variabel tersebut pada baris ke lima dan seterusnya.  Apabila penamaan variabel telah anda lakukan maka akan diperoleh tampilan sebagai berikut :








Perhatikan kolom Value.  Pada kolom ini akan dimaknai tiap-tiap nilai variabel Faktor yang akan dianalisis.  Klik value untuk  Perlakuan_B.  Selanjutnya akan muncul window Value Label.  Pada value isi dengan angka "1" beri label B1 (artinya nilai 1 pada data view berarti perlakuan  yang pertama) lalu klik ADD.  Lakukan langkah yang sama unutk "2" B2  perlakuan ke dua dan seterusnya. Jika telah selesai Klik OK. Perhatikan Gambar dibawah.














Lakukan hal yang sama untuk Ulangan. Sehingga tampilan akhir pada variable view adalah sebagai berikut:






DATA VIEW

Klik Data View pada kiri bawah window.  Sekarang akan muncul Perlakuan_B, perlakuan_K Ulanagan dan Hasil. Isilah nilai pada kolom perlakuan angka 1 sebanyak 9 x dan seterusnya sampai baris ke 36 dan Perlakuan_K 1 sebanyak 3, kemudian ulangan isi angka 1,2,3 sebanyak dengan ulangan. Selanjutnya pada nilai hasil , isi dengan hasil pengukuran untuk N0P0K01- ulanagn 1 - 4.  Apabila semua kombinasi untuk Faktor B1, K1 dengan ulangan 1 telah diinput maka akan diperoleh hasil seperti pada Gambar berikut :






































Apabila pengimputan data telah dilakukan, selanjutnya kita memasuki tahapan analisis data.  Sebelum melakukan analisis varians, sebaiknya terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan ASUMSI ANOVA, untuk keperluan tersebut dapat anda lihat pada artikel yang secara khusus membahas langkah-langkah pemeriksaan data.
Analisis Data
Klik Analuse > General Linier Model > Univariate.  Perhatikan Gambar dibawah :











Selanjutnya akan muncul window Univariate.  Masukkan  Perlakuan_B dan perlakuan_K pada kolom Fixed Factor(s): selanjutnya Daya benih kedelai pada kolom Dependent Variable. Untuk memasukkan variabel, cukup klik variabel yang sebelumnya berada pada kolom sebelah kiri, kemudian klik panah untuk memasukkan variable kedalam kolom yang diiknginkan.  Perhatikan gambar berikut:



































Apabila pemasukan variabel telah dilakukan, selanjutnya Klik Model, klik custom kemudian klik panah untuk memasukkan univariate. Perhatikan Gambar di bawah.  Jika selesai, Klik Continue untuk melanjutkan.
















Untuk memperoleh hasil uji lanjut (Uji Berganda), Klik Post Hoc... setelah kembali pada window Univariate.  Pilih perlakuan kemudian tentukan jenis uji yang kita inginkan.  Pada contoh ini, kita pilih LSD, Tukey dan Duncan.  Perhatikan Gambar dibawah.  Apabila telah Selesai, Klik Continue unutk melanjutkan.





















Jenis dan macam uji yang dipilih tergantung pada tingkat ketelitian yang anda inginkan atau perbandingan berganda apa yang paling sesuai dengan penelitian anda.  

Apabila proses analisis telah selesai, langkah selanjutnya klik OK untuk mengeluarkan hasil (Output).