Selasa, 29 April 2014

DEFISIENSI UNSUR HARA NITROGEN(N),PHOSPHORUS(P), CALSIUM(Ca),KHLORIDA(Cl)

Makalah kesuburan tanah dan nutrisi tanaman
DEFISIENSI UNSUR HARA NITROGEN(N),PHOSPHORUS(P), CALSIUM(Ca),KHLORIDA(Cl)
Disusun Oleh :
Kelompok 4
Risda yanti          :  1205101050002
                                           Rauzati                :  1205101050065
                                           Firman                 :  1205101050060
                                           Mirza rizki           : 1205101050024
                                           Elka mulyadi        : 1205101050007


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH
2013
KATA PENGANTAR


          Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi para pembaca.

           Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

          Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
semoga paper ini bermamfaat bagi kita semua.

                                                                            



Banda Aceh,    13 november  2013

                                                                                                Penyusun
I.                   PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Unsur hara merupakan elemen penting untuk menopang pertumbuhan tanaman. Tanpa unsur hara, mustahil tanaman dapat tumbuh optimal, bahkan besar kemungkinan tanaman akan mengalami kematian. Bisa dibilang unsur hara merupakan bahan makanan utama bagi tanaman.Dengan unsur hara ini tanaman mampu mencukupi kebutuhan nutrisinya.
Kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak sebagaimana mestinya yaitu ada kelainan atau penyimpangan-penyimpangan dan banyak pula tanaman yang mati muda.
Gejala kekurangan ini cepat atau lambat akan terlihat pada tanaman, tergantung pada jenis dan sifat tanaman. Ada tanaman yang cepat sekali memperlihatkan tanda-tanda kekurangan atau sebaliknya ada yang lambat. Pada umumnya pertama-tama akan terlihat pada bagian tanaman yang melakukan kegiatan fisiologis terbesar yaitu pada bagian yang ada di atas tanah terutama pada daun-daunnya.
Tanaman budidaya baik tanaman musiman maupun tanaman tahunan  membutuhkan  nutrisi berupa unsur  hara untuk melakukan aktifitas hidupnya seperti, pertumbuhan, metabolisme, dan bembentukan bunga. Unsur hara tersebut  dapat diperoleh dari dalam tanah maupun diberikan output  dari luar. Unsur hara yang diberikan dari luar memiliki kelebihan yaitu mudah diserap oleh tanaman dan memberikan efek yang cepat dan signifikan, sedangkan unsur hara yang berasal dari dalam tanah memiliki kelemahan yaitu kurang cepat memberikan  dampak bagi tanaman yang  membutuhkan jumlah nutrisi dalam jumlah besar, dalam hal ini adalah tanaman semusim seperti jagung, kentang, tomat, dan padi.






II.                TINJAUAN PUSTAKA


Unsur N adalah unsur yang cepat kelihatan pengaruhnya pada tanaman. Unsur ini berperan utama dalam : merangsang pertumbuhan vegetatif ( batang dan daun ); meningkatkan jumlah anakan dan meningkatkan jumlah bulir / rumpun. Kekurangan unsur N menyebabkan : pertumbuhan kerdil ; daun menguning dan sistem perakaran terbatas. Sedangkan kelebihan unsur N menyebabkan : pertumbuhan vegetatif memanjang ( lambat panen ); mudah rebah; menurunkan kualitas bulir dan respon terhadap serangan hama dan penyakit. ( Wahyudi.R, 2013)
Dalam arti luas yang dimaksud pupuk ialah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman.Termasuk dalam pengertian ini adalah pemberian bahan kapur dengan maksud untuk meningkatkan pH tanah yang masam, pemberian legin bersama benih tanaman kacang-kacangan serta pemberian pembenah tanah (soil conditioner) untuk memperbaiki sifat fisik tanah. Demikian pula pemberian urea dalam tanah yang miskin akan meningkatkan kadar N dalam tanah tersebut. Semua usaha tersebut dinamakan pemupukan.Dengan demikian bahan kapur, legin, pembenah tanah dan urea disebut pupuk.( Admin, 2012 )
Pupuk adalah substansi / bahan yang mengandung satu atau lebih zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.Pupuk memang sengaja dibuat mengandung bahan-bahan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman.Menurut pengertian ini, bahan yang walapun mengandung zat yang dibuutuhkan tanaman tetapi tidak dibuat dengan sengaja untuk memberikan nutirisi kepada tanaman tidak bisa dikatagorikan sebagai pupuk.Sebagai contoh, sisa tanaman yang jatuh ke tanah dan menyediakan N bagi tanah tidak bisa dikatakan sebagai pupuk. ( Hidayat.A.M , 2013 )
Pupuk digolongkan menjadi dua, yakni pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik ialah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai.  Contohnya adalah pupuk kompos dan pupuk kandang.  Pupuk kompos berasal dari sisa-sisa tanaman, dan pupuk kandang berasal dari kotoran ternak.  Pupuk organik mempunyai komposisi kandungan unsur hara yang lengkap, tetapi jumlah tiap jenis unsur hara tersebut rendah.  Sesuai dengan namanya, kandungan bahan organik ini termasuk tinggi.( Doli,2012 )
III.             PEMBAHASAN

A.    KEKURANGAN UNSUR HARA PADA TANAMAN

Defisiensi atau kahat unsure hara adalah kekurangan unsure (bahan) yang berupa makanan bagi tanaman untuk melangsungkan hidupnya. Kebutuhan tanaman akanunsure hara berbeda-beda tergantung dari jenis tanamannya, ada jenis tanaman yang rakus makanan dan adapula yang biasa saja. Jika unsure hara dalam tanah tidak tersedia maka pertumbuhan tanaman akan terhambat dan produksinya menurun. Kita sebagai petani tidak mungkin mengecek kandungan hara tanah setiap saat untuk mengetahui ketersediaan unsure hara tersebut, salah satu upayanya adalah dengan mengetahui gejala defisiensi unsure hara pada tanaman.

B. FUNGSI UNSUR HARA, GEJALA DEFISIENSI DAN PENANGGULANGANNYA

1.    UNSUR HARA MAKRO 
A.    Unsur N (Nitrogen)
a.     Fungsi :
·         Diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian nsureee tanaman, seperti daun, batang dan akar.
·         Berperan penting dalam hal pembentukan hijau daun yang berguna sekali dalam proses fotosintesis.
·         Membentuk protein, lemak dan berbagai persenyawaan nsure.
·         Meningkatkan mutu tanaman penghasil daun-daunan.
·         Meningkatkan perkembangbiakan mikro-organisme di dalam tanah.
b.     Gejala Defisiensi N :
·         Warna daun hijau agak kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini mulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun selanjutnya berubah menjadi kuning lengkap, sehingga seluruh tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan. Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan.
·         Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
·         Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, seringkali masak sebelum waktunya
·         Dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya nsuree sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-kecil
·         Dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering, dimulai dari bagian bawah terus ke bagian atas
Foto1111.jpg
Foto1110.jpg
 









c.     Penyebab Defisiensi N
·         Tanaman mengalami kompetensi yang berat dengan gulma seperti alang-alang (imperata cylindrical) dan mikania (mikania micrantha).
·         Tanah dengan drainase jelek dan akar dalam kondisi yang anaerobic
·         Sangat rendahnya kandungan N dalam tanah sehingga tidak mencukupi bagi pertumbuhan kelapa sawit
·         Shock akibat proses pemindahan bibit
·         Pemupukan N yang tidak mencukupi
d.     Penanggulangan
Pada kondisi tertentu,beberapa jenis tanah mampu menyediakan N  yang cukup untuk pertumbuhan dan berproduksi. Sebagai pencegahan dapat dilakukan secara dini dengan mengendalikan gulma-gulma penting yang berpengaruh bagi pertumbuhan tanaman. Melakukan pemindahan bibit secara hati-hati,pembangunan penutupan tanah dengan baik dan melakukan analisa daun secara rutin guna mengetahui kandungan N untuk penyusunan rekomendasi pemupukan sehingga diperoleh dosis yang optimum bagi kelapa sawit. Besarnya nilai kandungan N pada tanaman dengan semakin tua umur  tanaman.perbaikannsure drainase penting untuk menghindari penggenangan dan tingginya permukaan air.


B.    Unsur P (Phosphorus)
a.     Fungsi :
·         Penting untuk pertumbuhan tanaman, terutama dalam pertumbuhan akar, khususnya akar benih/tanaman muda, sedangkan pertumbuhan akar merupakan sarana penting untuk tumbuh kokohnya tanaman pada tahap awal perkembangannya.
·         Mempercepat serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda menjadi tanaman dewasa dan menaikkan prosentase bunga menjadi buah/biji.
·         Membantu asimilasi dan pernafasan sekaligus mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, biji atau gabah.
·         Sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu.
b.     Gejala Defisiensi P :
·         Terhambatnya pertumbuhan nsure perakaran, batang dan daun
·         Warna daun seluruhnya berubah menjadi hijau tua/keabu-abuan, mengkilap, sering pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Pada tepi daun, cabang dan batang terdapat warna merah ungu yang lambat daun berubah menjadi kuning.
·         Hasil tanaman yang berupa bunga, buah dan biji merosot. Buahnya kerdil-kerdil, nsure jelek dan lekas matang

c.     Penyebab Defisiensi P
·         Kadar P tersedia didalam tanah sangat rendah (nsure ; <15 mg P/kg, Bray II)
·         Tanaman kelapa sawit ditanam pada lahan yang lapisan atas tanahnya sudah tererosi (kerap kali terjadi di puncak-puncak bukit)
·         Tingginya kapasitas fiksasi tanah terhadap P (tanah berbahan volkanik,berbahan mineral tipe 2:1,dll)
·         Dosis P yang diberikan tidak mencukupi untuk menunjang produktivitas tanaman yang tinggi.
·         Tanaman yang tumbuh pada areal tanah calcareous
d.     Penanggulangan
Pengambilan contoh daun secara rutin dan penganalisaannya di laboratorium diperlukan untuk dapat mengetahui rendahnya kadar P daun (<0,15 %) dan ketidakseimbangan antara N dan P (>20:1),pembangunan tanggul-tanggul erosi akan mengurangi kehilangan pupuk P yang ditabur diatas tanah. Jika pupuk diberkan dalam jumlah yang cukup,maka perkembangan akar akan meningkat dan akan memperbaiki serapan N,Mg,dan K.

C.Unsur Ca ( kalsium )
a. fungsi :
·         Merangsang pembentukan bulu-bulu akar
·         Berperan dalam pembuatan protein atau bagian yang aktif dari tanaman
·         Memperkeras batang tanaman dan sekaligus merangsang pembentukan biji
·         Menetralisir asam-asam unsure yang dihasilkan pada saat metabolism
·         Kalsium yang terdapat dalam batang dan daun dapat menetralisirkan senyawa atau suasana keasaman tanah
b. Gejala defisiensi Ca
·         Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis (berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar di antara tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat mati
·         Kuncup-kuncup muda yang telah tumbuh akan mati

·         Pertumbuhan unsure perakarannya terhambat, kurang sempurna malah sering salah bentuk
·         Pertumbuhan tanaman demikian lemah dan menderita



 









c. Penyebab Defisiensi Ca
Kejenuhan basa dan pH tanah: kejenuhan Ca2+ yang tinggi diperlukan agar hara ini tersedia bagi tanaman. Angkanya beragam sesuai tipe tapak pertukaran : kejenuhan pada lempung 2:1 besarnya >70% , sedangkan pada bagan organik tanah dan lempung 1:1 besarnya 40 to 50%. Pada ph yang rendah Ca kurang tersedia: disebabkan kejenuhan Ca2+ rendah, adanya Al3+ dalam larutan menghambat penyerapan Ca2+ . Kation yang lain misalnya Mg2+, K+, NH4+ jika kadarnya tinggi akanmenghambat penyerapan Ca, sebaliknya anion Nitrat akan meningkatkan serapan Ca.
d. Penanggulangan
·         Cara penanganan kekurangan unsur kalsium adalah dengan menambahkan kapur dolomite (Ca=38%), kalsium karbonat (Ca=90%), serta pupuk kalsium kandungan Ca 80-99%.


2.      UNSUR HARA MIKRO
A.    Unsur Cl ( khlorida )
a.       Fungsi :
·         Memperbaiki dan meninggikan hasil kering dari tanaman seperti: tembakau, kapas, kentang dan tanaman sayuran,
·         Banyak ditemukan dalam air sel semua bagian tanaman
·         Banyak terdapat pada tanaman yang mengandung serat seperti kapas
b.      Gejala defisiensi Cl
·         Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga
·         Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan gejala seperti di atas.
 













c.       Penyebab defisiensi  Cl

·         Kebutuhan Cl unsur sedikit dibandingkan unsur lainnya.
·         Klor dalam tanah tidak diikat oleh mineral, sehingga sangat mobil dan mudah tercuci oleh air draiinase. Sumber Cl sering berasal dari air hujan, oleh karena itu, hara Cl kebanyakan bukan menimbulkan defisiensi, tetapi justru menimbulkan masalah keracunan tanaman.









DAFTAR PUSTAKA

Admin,2012.Pengertiandan Macam-Macam Pupuk. http://hidupsehati.com/pengertian-dan-macam-macam-pupuk.html.13 November 2013
Wahyudi.R,2013.Peranan dan Cara Aplikasi Pupuk NPK. http://mentari dunia.blogspot.com/2013/01/peranan-dan-cara-aplikasi-pupuk-npk.html. 09 November 2013.
Hidayat. A.M,2013. Pengertian Pupuk. http://www.anakagronomy.com/2013/02/pengertian-pupuk_5.html. 10 November 2013.
Doli,2012.Makalah Pupuk dan Pemupukan.http://doli.net63.net/2012/06/24/makalah-pupuk-dan-pemupukan/.12 November 2013.






















Etika Terhadap Flora

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Etika merupakan suatu cara pandang dan kontruksi nilai yang mendasari sikap dan perilaku manusia dalam memperlakukan alam dan lingkungannya. Sony Keraf (2002), Etika merupakan sebuah refleksi krisis tentang norma dan nilai atau prinsip moral yang dikenal umum selama ini dengan kaitannya dengan lingkungan, cara pandang manusia dengan manusia, hubungan antara manusia dengan alam, serta perilaku yang bersumber dari cara pandang ini. Etika lingkungan diartikan sebagai refleksi kritis tentang norma dan nilai atau prinsip moral yang selama ini dikenal dalam komunitas manusia untuk diterpakan secara lebih luas dalam komunitas biotis atau komunitas ekologis.
Kesimpulannya, etika lingkungan adalah refleksi kritis tentang apa yang harus dilakukan manusia dalam menghadapi pilihan-pilihan moral yang terkait dengan isu lingkungan hidup, termasuk pilihan moral dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang memberi dampak pada lingkungan.
Arne Naess (Sonny Keraf, 2002) menegaskan, krisis lingkungan dewasa ini hanya dapat diatasi dengan melkukan perubahan cara pandang dan perilaku manusia terhadap alam secara fundamental dan radikal. Yang dibutuhkan manusia adalah sebuah pola/gaya hidup baru yuang tidak hanya menyangkut orang per orang tetapi juga masyarakat secara keseluruhan.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Bagi kehidupan manusia, lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitarnya, baik berupa benda hidup , benda mati, benda nyata ataupun abstrak termasuk manusia lainnya serta suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksinya antara elemen-elemen di alam tersebut.
B.     Tujuan
Tujuan dari mempelajari etika lingkunga ini terutama sekali terhadap flora adalah :
1.      Mengetahui teori-teori etika lingkungan
2.      Mengetahui Dasar Etika Dalam Mewujudkan Kesadaran Masyarakat
3.      Mengetahui Prinsip-prinsip yang relevan untuk lingkungan hidup
4.      Mengetahui Ayat-ayat yang menerangkan penanaman pohon dan penghijauan











BAB II
PEMBAHASAN
A.    Teori Etika lingkungan
1.      Antroposentrisme
Teori lingkungan ini memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Nilai tertinggi adalah manusia dan kepentingannya, yaitu : nilai dan prinsip moral hanya berlaku bagi manusia dan etika hanya berlaku bagi manusia.
Antroposentrisme selain bersifat antroposentris, juga sangat instrumentalistik. Artinya pola hubungan manusia dan alam di lihat hanya dalam relasi instrumental. Alam ini sebagai alat bagi kepentingan manusia, sehingga apabila alam atau komponennya dinilai tidak berguna bagi manusia maka alam akan diabaikan (bersifat egois).
Karena bersifat instrumentalik dan egois maka teori ini dianggap sebagai sebuah etika lingkungan yang dangkal dan sempit (Shallow environmental ethics). Teori ini dianggap sebagai salah satu penyebab, bahkan penyebab utama, dari krisis lingkungan yang terjadi. Teori ini menyebabkan manusia mengeksploitasi dan menguras alam semesta demi memenuhi kepentingan dan kebutuhan hidupnya dan tidak peduli terhadap alam.

2.       Biosentrisme
Teori lingkungan ini memandang setiap kehidupan dan makhluk hidup mempunyai nilai dan berharga pada dirinya sendiri. Tidak hanya manusia yang mempunyai nilai, alam juga mempunyai nilai pada dirinya sendiri lepas dari kepentingan manusia. Biosentrisme menolak argumen antroposentrisme, karena yang menjadi pusat perhatian dan yang dibela oleh teori ini adalah kehidupan, secara moral berlaku prinsip bahwa setiap kehidupan di muka bumi ini mempunyai nilai moral yang sama sehingga harus dilindungi dan diselamatkan.
Konsekuensinya alam semesta adalah sebuah komunitas moral baik pada manusia maupun pada makhluk hidup lainnya. Manusia maupun bukan manusia sama-sama memiliki nilai moral, dan kehidupan makhluk hidup apapun pantas dipertimbangkan secara serius dalam setiap keputusan dan tindakan moral, bahkan lepas dari perhitungan untung-rugi bagi kepentingan manusia.

3.      Ekosentrisme
Teori ini secara ekologis memandang makhluk hidup (biotik) dan makhluk tak hidup (abiotik) lainnya saling terkait satu sama lainnya. Etika diperluas untuk mencakup komunitas ekologis seluruhnya, baik yang hidup maupun tidak. Kewajiban dan tanggung jawab moral tidak hanya dibatasi pada makhluk hidup.
Salah satu versi ekosentrisme adalah Deep Ecology. DE diperkenalkan oleh Arne Naess (filsuf Norwegia) tahun 1973 dalam artikelnya ”The shallow and the Deep, Long-range Ecological Movement: A summary”. DE menuntut suatu etika baru yang tidak berpusat pada manusia, tetapi berpusat pada makhluk hidup seluruhnya dalam kaitannya dengan upaya mengatasi persoalan lingkungan hidup.

4.      Zoosentrisme
Etika lingkungan Zoosentrisme adalah etika yang menekankan perjuangan hak-hak binatang, karenanya etika ini juga disebut etika pembebasan binatang. Tokoh bidang etika ini adalah Charles Brich. Menurut etika ini, binatang mempunyai hak untuk menikmati kesenangan karena mereka dapat merasa senang dan harus dicegah dari penderitaan. Sehingga bagi para penganut etika ini, rasa senang dan penderitaan binatang dijadikan salah satu standar moral. Menurut The Society for the Prevention of Cruelty to Animals, perasaan senang dan menderita mewajibkan manusia secara moral memperlakukan binatang dengan penuh belas kasih.

5.      Hak Asasi Alam
Makhluk hidup selain manusia tidak memiliki hak pribadi, namun makhluk hidup membutuhkan ekosistem atau habitat untuk hidup dan berkembang.Makhluk hidup seperti binatang dan tumbuhan juga mempunyai hak, meskipun mereka tidak dapat bertindak yang berlandaskan kewajiban. Mereka ada dan tercipta untuk kelestarian alam ini. Maka mereka juga mempunyai hak untuk hidup. Hak itu harus dihormati berdasar prinsip nilai intrinsik yang menyatakan bahwa setiap entitas sebagai anggota komunitas bumi bernilai. Dengan demikian, pembabatan hutan secara tidak proporsional dan penggunaan binatang sebagai obyek eksperimen tidak dapat dibenarkan.


B.     Dasar Etika Dalam Mewujudkan Kesadaran Masyarakat
Empat tingkat kesadaran lingkungan mengiodentifikasi bahwa awalnya pemikiran etika lingkungan itu muncul karena adanya krisis lingkungan yang sebab utamanya adalah gaya hidup manusia dan perkembangan peradabannya. Pola hidup konsumtif, tanpa memperhitungkan bagaimana ketersediaan/ daya dukung lingkungan serta didukung pengangkatan-pengangkatan teknologi membuahkan perilaku eksploitasi. Namun, sering berjalannya waktu, manusia mulai menghadapi masalah persaingan mendapatkan sumber  daya alam yang ironisnya justru semakin berkurang dan tingkat daya dukungnya pun mulai menurun. Masalah ini lah yang memaksa manusia  untuk melihat kembali bagaimana kedudukan, fungsi dan interaksinya dengan alam semesta yang melahirkan gagasaan kesadaraan dan etika lingkungan. Dasar-dasar pemikiran ? pendekatan etika lingkungan, yaitu :
1.      Dasar pendekatan ekologis, mengenalkan suatu pemahaman adanya keterkaitan yang luas atas kehidupan yang luas atas kehidupan dimana tindakan manusia pada masa lalu, sekarang, dan yang kan datang, akan memberi dampak yang tak dapat di perkirakan. Kita tidak bisa melakukan hanya satu hal atas alam, kita tidak juga bisa sepenuhnya memahami bagaimana alam bekerja, pun kita tidak akan pernah bisa mengelak bahwa apa yang kita lakukan pasti memberi dampak pada organisme lain, sekarang atau akan datang.
2.      Dasar pendekatan humanisme, setara dengan pendekatan ekologis, dasar pendekatan ini menekankan pada pentingnya tanggung jawab kita untuk hak dan kesejahteraan manusia lain atas sumber daya alam.
3.      Dasar pendekatan teologis, merupakan dasar dari kedua pendekatan sebelumnya, bersumber pada agama yang nilai-nilai luhur dan mulia ajarannya menunjukkan bagaiman alam sebenarnya diciptakan dan bagaimana kedudukan dan fungsi manusia serta interaksi yang selayaknya terjalin antara alam dan manusia
4.      kesadaran-kesadaran lingkungan selayaknya ada bagi kepentingan keberlanjutan bumi dan sumber daya alam, yaitu:
·         Manusia bukanlah sumber utama dari segala nilai
·         Keberadaan alam dan segala sumber dayanya bukanlah untuk manusia semata, tetapi untuk seluruh spesies organisme yang ada didalamnya.
·         Tujuan kehidupan manusia dibumi bukan hanya memproduksidan mengonsumsi, tetapi sekaligus mengkonservasi dan memperbarui sumber daya alam.
·         Meningkatkan kualitas hidup, sebagaiman dasar ketiga diatas, harus pula menjadi tujuan kehidupan.
·         Sumber daya alam itu sangat terbatas dan harus dihargai sertadiperbaharui.
·         Hubungan antara manusia dengan alam sebaiknya kesetaraan antara manusia dan alam, sebuah hubungan dengan organisme hidup dalam kerja sama ekologik.
·         Kita harus memelihara stabilitas ekologik dengan mempertahankan dan meningkatkan keanekaragaman biologis dan budaya.
·          Fungsi utama negara adalah mencanangkan dan pengawasan pemberdayaan sumber daya alam, melindungi individu dan kelompok masyarakat dari eksploitasi dan perusakan lingkungan.
·         Manusia hendaknya saling berbagi dan mengasihi, tidak individualis dan mendominasi.
·         Setiap manusia di pelanet bumi adalah unik dan memilii hak berbagai atas sumber daya alam.
·         Tidak satu pun individu manusia, pihak industri atau negara berhak untuk meningkatkan haknya atau sumber daya alam.
C.    Prinsip-prinsip yang relevan untuk lingkungan hidup

Etika lingkungan hidup yang menuntut manusia untuk berinteraksidalam alam semesta.Dengan ini bisa dikemukakan bahwa krisis lingkungan global yang kitaalami saat ini sebenarnya bersumber pada kesalahan pemahaman atau cara pandang manusia mengenai dirinya, alam, dan tempat manusia dalam keseluruhanekosistem. Manusia keliru memandang dan keliru menempatkan diri dalamkonteks alam semesta seluruhnya. Dan inilah awal dari semua bencana lingkunganhidup yang kita alami sekarang. Oleh karena itu, pembenahan harus pulamenyangkut pembenahan cara pandang dan perilaku manusia dalam berinteraksi baik dengan alam maupun dengan manusia lain dalam keseluruhan ekosistem.
Kesalahan cara pandang ini bersumber dari etika antroposentrisme, yangmemandang bahwa manusia sebagai pusat alam semesta, dan hanya manusia yangmempunya nilai, sementara alam dan segala isinya sekedar alat bagi pemuasankebutuhan dan kepentingan hidup manusia. Manusia dianggap berada diluar,diatas dan terpisah dari alam. Bahkan, manusia dipahami sebagai penguasa atasalam yang boleh melakukan apa saja. Cara pandang seperti ini melahirkan sikapdan perilaku eksploitatif tanpa kepedulian sama sekali terhadap alam dan segalaisinya yang dianggap tidak mempunyai nilai pada diri sendiri.Oleh karena itu, dapat disampaikan beberapa prinsip yang relevan untuk lingkungan hidup. Prinsip-prinsip ini yang dilatar belakangi oleh krisis ekologiyang bersumber pada cara pandang dan perilaku manusia.

1.      Prinsip sikap hormat terhadap alam (Respect for Nature)
Dari ketiga teori lingkungan hidup, ketiganya sama-sama mengakui bahwaalam perlu dihormati. Hormat terhadap alam merupakan suatu prinsip dasar  bagi manusia sebagai bagian dari alam semesta seluruhnya. Dengan kata lain,alam mempunyai hak untuk dihormati, tidak saja karena kehidupan manusia bergantung pada alam, tetapi terutama karena kenyataan bahwa manusiaadalah satu kesatuan dari alam.
2.      Prinsip Tanggung Jawab (Moral Responsibility for Nature)
Setiap bagian dan benda dialam semesta ini diciptakan oleh Tuhan dengantujuannya masing-masing, terlepas dari apakah tujuan itu untuk kepentinganmanusia atau tidak.Oleh karena itu, manusia sebagai bagian dari alam semesta bertanggung jawab pula untuk menjaganya. Prinsip ini menuntut manusiauntuk mengambil usaha, kebijakan dan tindakan bersama secara nyata untuk menjaga alam semesta dengan segala isinya. Itu berarti kelestarian dankerusakan alam semesta merupakan tanggung jawab bersama seluruh umatmanusia. Wujud konkretnya, semua orang harus bisa bekerja sama, bahu-membahu untuk menjaga dan melestarikan alam, dan mencegah sertamemulihkan kerusakan alam dan segala isinya. Hal ini juga akan terwujud dalam bentuk mengingatkan, melarang dan menghukum siapa saja yang secarasengaja ataupun tidak sengaja merusak dan membahayakan keberadaan alam.

3.      Solidaritas Kosmis (Cosmic Solidarity)
Terkait dengan kedua prinsip tersebut yakni prinsip solidaritas. Prinsip initerbentuk dari kenyataan bahwa manusia adalah bagian dari alam semesta.Oleh karena itu, manusia mempunyai kedudukan yang sejajar dengan alam,maka akan membangkitkan perasaan solider, perasaan sepenanggungandengan alam dan dengan sesama makhluk hidup lain. Manusia lalu bisamerasakan apa yang dirasakan oleh makhluk hidup lain. Manusia bisamerasakan sedih dan sakit ketika berhadapan dengan kenyataan memilukan betapa rusak dan punahnya makhluk hidup tertentu. Ia ikut merasa apa yangterjadi dalam alam, karena ia merasa satu dengan alam.Prinsip ini lalu mendorong manusia untuk menyelamatkan lingkungan dansemua kehidupan yang ada di alam semesta. Prinsip ini juga mencegahmanusia untuk tidak merusak dan mencemari alam dan seluruh kehidupandidalamnya, sama seperti manusia tidak akan merusak kehidupannya sertamerusak rumah tangganya sendiri.Prinsip ini berfungsi sebagai pengendali moral, yakni untuk mengontrol perilaku manusia dalam batas-batas keseimbangan kehidupan. Prinsip ini jugamendorong manusia untuk mengambil kebijakan yang pro-alam, pro-lingkungan, atau menentang setiap tindakan yang merusak alam. Khususnyamendorong manusia untuk mengutuk dan menentak pengrusakan alam dankehidupan didalamnya. Hal ini semata-mata karena mereka merasa sakit samaseperti yang dialami oleh alam yang rusak.

1.      Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulain terhadap Alam (Caring for Nature)
Prinsip ini juga muncul dari kenyataan bahwa sesama anggota komunitasekologis mempunyai hak untuk dilindungi, dipelihara, tidak disakiti, dandirawat. Prinsip kasih sayang dan kepedulian adalah prinsip tanpamengharapkan balasan yang tidak didasarkan atas kepentingan pribadi tetapi semata-mata karena kepentingan alam. Semakin mencintai dan peduli kepadaalam, manusia semakin berkembang menjadi manusia yang matang, sebagai pribadi yang identitasnya kuat. Manusia semakin tumbuh berkembang bersama alam, dengan segala watak dan kepribadian yang tenang, damai, penuh kasih sayang, luas wawasannya seluas alam.

2.       Prinsip No Harm
Berdasarkan keempat prinsip moral tersebut, prinsip moral lainnya yang relevan adalah prinsip no harm. Artinya, karena manusia memiliki kewajibanmoral dan tanggung jawab terhadap alam, paling tidak manusia tidak akanmau merugikan alam secara tidak perlu. Dengan mendasarkan diri pada biosentrisme dan ekosentrisme, manusia berkewajiban moral untuk melindungi kehidupan dialam semesta ini.Sebagaimana juga dikatakan oleh Peter Singer, manusia diperkenankanuntuk memanfaatkan segala isi alam semesta, termasuk binatang dantumbuhan, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal itu dilakukan dengan bijaksana untuk tetap menghargai hak binatang dan tumbuhan untuk hidup danhanya dilakukan sejauh memenuhi kebutuhan hidup manusia yang palingvital. Jadi, pemenuhan kebutuhan hidup manusia yang bersifat kemewahandan di luar batas-batas yang wajar ditentang karena dianggap merugikankepentingan makhluk hidup lain (binatang dan tumbuhan).Dengan kata lain, kewajiban dan tanggung jawab moral bisa dinyatakandalam bentuk maksimal dengan melakukan tindakan merawat (care),melindungi, menjaga dan melestarikan alam. Sebaliknya, kewajiban dantanggung jawab moral yang sama bisa mengambil bentuk minimal dengantidak melakukan tindakan yang merugikan alam semesta dan segala isinya :tidak menyakiti binatang, tidak meyebabkan musnahnya spesies tertentu, tidak menyebebkan keanekaragaman hayati di hutan terbakar, tidak membuanglimbah seenaknya, dan sebagainya.

3.      Prinsip Hidup Sederhana dan Selaras Dengan Alam
Yang dimaksudkan dengan prinsip moral hidup sederhana dan selarasdengan alam adalah kualitas, cara hidup yang baik. Yang ditekankan adalahtidak rakus dan tamak dalam mengumpulkan harta dan memiliki sebanyak- banyaknya.Prinsip ini penting, karena krisis ekologis sejauh ini terjadi karena pandangan antroposentrisme yang hanya melihat alam sebagai objek eksploitasi dan pemuas kepentingan hidup manusia. Selain itu, pola dan gayahidup manusia modern konsumtif, tamak dan rakus. Tentu saja tidak berarti bahwa manusia tidak boleh memanfaatkan alam untuk kepentingannya. Kalaumanusia memahami dirinya sebagai bagian integral dari alam, ia harusmemanfaatkan alam itu secara secukupnya. Ini berarti, pola konsumtif dan produksi manusia modern harus dibatasi. Harus ada titik batas yang bisaditolerir oleh alam.

D.    Penanaman Pohon dan Penghijaun
Salah satu konsep pelestarian lingkungan dalam Islam adalah perhatian akan penghijauan dengan cara menanam dan bertani. Nabi Muhammad saw menggolongkan orang-orang yang menanam pohon sebagai shadaqah. Hal ini diungkapkan secara tegas dalam dalam hadits Rasulullah saw, yang berbunyi :
E.     … قَالَ رَسُولُ اللَّهِ e مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلُ مِنْهُ طَيْرٌ أَوْ إِنْسَانٌ أَوْ بَهِيمَةٌ إِلَّا كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَةٌ 
                                                                                                Artinya :
“…. Rasulullah saw bersabda : tidaklah seorang muslim menanam tanaman, kemudian tanaman itu dimakan oleh burung, manusia, ataupun hewan, kecuali baginya dengan tanaman itu adalah sadaqah”. (HR. al-Bukhari dan Muslim dari Anas).
Pada QS. al-An’am (6): 99, Allah berfirman ;
F.      وَهُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُخْرِجُ مِنْهُ حَبًّا مُتَرَاكِبًا وَمِنَ النَّخْلِ مِنْ طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَجَنَّاتٍ مِنْ أَعْنَابٍ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ انْظُرُوا إِلَى ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَيَنْعِهِ إِنَّ فِي ذَلِكُمْ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ(99)
Artinya :
Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.
Ada dua pertimbangan mendasar dari upaya penghijauan ini, yaitu :
(a) pertimbangan manfaat, sebagaimana disebutkan dalam QS. Abasa (80): 24-32, sebagai berikut :
G.    فَلْيَنْظُرِ الْإِنْسَانُ إِلَى طَعَامِهِ(24)أَنَّا صَبَبْنَا الْمَاءَ صَبًّا(25)ثُمَّ شَقَقْنَا الْأَرْضَ شَقًّا (26) فَأَنْبَتْنَا فِيهَا حَبًّا(27)وَعِنَبًا وَقَضْبًا(28)وَزَيْتُونًا وَنَخْلًا(29)وَحَدَائِقَ غُلْبًا (30)وَفَاكِهَةً وَأَبًّا(31)مَتَاعًا لَكُمْ وَلِأَنْعَامِكُمْ(32)
Artinya :
Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. Sesungguh-nya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, Zaitun dan pohon kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. 
b) pertimbangan keindahan, sebagaimana disebutkan dalam QS. al-Naml (27): 60, sebagai berikut :
H.    أَمَّنْ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ وَأَنْزَلَ لَكُمْ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَنْبَتْنَا بِهِ حَدَائِقَ ذَاتَ بَهْجَةٍ مَا كَانَ لَكُمْ أَنْ تُنْبِتُوا شَجَرَهَا أَئِلَهٌ مَعَ اللَّهِ بَلْ هُمْ قَوْمٌ يَعْدِلُونَ(60)
Artinya :
Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran).
Maka lihatlah pada ungkapan ini “kebun-kebun yang sangat indah” yang berarti menyejukkan jiwa, mata dan hati ketika memandangnya. Setelah Allah swt, memaparkan nikmat-nikmat-Nya, baik berupa tanaman, kurma, zaitun, buah delima dan semacamnya, Dia melanjutkan firman-Nya أنظروا إلى ثمره إذ أثمر وينعه“lihatlah/perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pula) kematangannya” (QS. 6 : 99).
Imam al-Qurtubi, mengatakan di dalam tafsirnya ; “Bertani bagian dari fardhu kifayah, maka pemerintah harus menganjurkan manusia untuk melakukannya, salah satu bentuk usaha itu adalah dengan menanam pohon.”

    




BAB III
KESIMPULAN
v  Etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan lingkungannya.etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga.

v  Teori-teori etika Lingkunga Hidup meliputi antroposentrisme, biosentrisme, ekosentrisme

v  Dasar etika Dalam Mewujudkan Kesadaran Masyarakat meliputi Dasar pendekatan ekologis, dasar pendekatan humanisme, dan dasar pendekatan teologis

v  Prinsip-prinsip yang relevan dalam lingkungan hidup yaitu Prinsip sikap hormat terhadap alam (Respect for Nature), Prinsip Tanggung Jawab (Moral Responsibility for Nature),  Solidaritas Kosmis (Cosmic Solidarity), . Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulain terhadap Alam (Caring for Nature), Prinsip³ No Harm´, Prinsip Hidup Sederhana dan Selaras Dengan Alam.





DAFTAR PUSTAKA

Hargrove, Eugene C,  Etika Lingkungan Dasar,  Prentice Hall: New Jersey, 1989
Herimanto, Winarto, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, Jakarta: Bumi Aksara, 2010
Rahmat , 2012. “Ayat dan Hadis tentang Lingkungan Hidup “http://rahmatzoom.blogspot.com/2012/12/ayat-dan-hadits-tentang-lingkungan-hidup.html , 18 september 2013.
Soeriaatmadja, R.E, Ilmu Lingkungan, Bandung: ITB, 2003